Mezquita oh mezquita

Alhamdulillah.. 

Pagi itu kami datang lagi bersambutkan gerbang yang luas terbuka. Suatu rasa aneh hinggap di jiwa. Sebak memeluk pasak masjidku yang kini dijadikan gereja mereka. Sayu melihat suram-suram keindahan masjid yang kalau tidak jatuh ke tangan mereka, pasti aku mampu bersujud di dalamnya. Ouh, masjidku. Rumah Tuhanku yang telah dipenuhi berhala-berhala. Patung-patung dewa mereka yang menyekutukanNya. 

"Ini milik kami. Ini rumah kami", berkali-kali hati ini melafaz bagitu. Sejuk dingin dalam ruangan mezquita itu tidak mententeramkan jiwa, bahkan menambah sugul di dada. Pengunjung-pengunjung yang kadang-kadang memandang aneh kepada kami. Mungkin sebuah lontaran, yang ingin bertanyakan...'apakah perasaanmu wahai anak kecil melihat kebesaran yang pernah menjadi milikmu sebelum ini?'

Serasa ingin peluk tiang itu, tak mahu dilepas pergi. Ini milik kami!!! Serasa kerdilnya kami pada singgahsana yang telah diambil dari kami. Hampir gugur titisan ini.

Tapi tetap terpaksa kulepaskan jua. Mengejar bas kami yang bakal bertolak ke Sevilla dalam sejam dua lagi. Ku langkahi gerbang itu dalam terik pagi, melarikan mata dari simbol-simbol 't' yang ditampal di mana-mana, hatta lampu-lampu yang bergantungan. Benci melihat itu. Yang pasti, tiada aman dalam diri. Sebelum melangkah keluar, sempat ku bisik.. 

"Akan kami dapatkan kembali,"

Ukiran-ukiran yang pernah gah suatu masa dahulu..

Suasana di dalam Mezquita-Cathedral

Ruangan tengah mezquita berupa sebuah taman..

Ukiran yang terlihat di bumbung nya..