Lewat malam tadi, kala sudahnya exam oral Japanese yang mudah tapi susah itu, kaki ini begitu berat melangkah. Lalu kuhentikan betul-betul di hadapan tasik swan uni. Lama sudah tak kujenguk tasik ini. Lama sungguh tak bermesra dengan swan-swan yang menghuni. Khabar apakah agaknya? Di mana 7 shabab swan itu?
Jauh, kutenung ke tengah tasik. Menggapai pancutan air yang gah di atas neon-neon yang ternyala. Huh. Serasa sudah lama tidak memandang sejauh ini. Jauh. Suatu tenungan jauh ke hadapan.
Maka setelah me'renda' dengan 4ekor swan itu, tanpa 7shabab yang tak diketahui nasibnya.. maka aku mengorak langkah pulang. Dengan perasaan yang tak diketahui identitinya. Berat. Kesal. Terkilan. Hampa. Tak tahu tentang apa.
Suhu malam ini dingin sekali. Terasa kebas sudah jemari ini. Sejuk menggigit kulit tangan. Seolah-seolah sayalah cadaver yang berjalan di malam hari. Tapi kebekuan itu sedikitpun tidak mempercepat perjalanan. Selangkah demi selangkah. Tak pernah aku membenarkan dua buah bas bernombor 11 melepasi perjalananku selama ini. Tapi hari ini, ia telahpun berlaku.
O youth!
Certainly you are representatives (of Allah)
and responded to Allah
Indeed who hopes in reward (of Allah)
Does not pay attention to difficulty
In the way of Allah, we pass
We expect to raise the flag
So He promises the glory to this Deen
And promises the honour to this Deen
O youth!
Certainly you are representatives (of Allah)
and responded to Allah
Indeed who hopes in reward (of Allah)
Does not pay attention to difficulty
Kefahaman perjuangan. Bukan bererti ketinggian martabat. Bukan kebanggaan di kalangan manusia. Tetapi ia adalah pekerjaan yang dilakukan dengan hati. Pekerjaan demi mendapat redha Illahi.
Lemahnya hati
andai dunia itu menjadi sebab
untuk merasa kecewa dan terkilan
untuk penghayatan klik sini
No comments:
Post a Comment
Mhu menjadi yang terbaik. Umat terbaik!